Tentang_Hidup
Hidup adalah kehidupan. Suatu karunia yang harus disyukuri dan dinikmati dengan segala cara yang tidak menyakiti dan mengotori arti kehidupan itu sendiri. Justhidup bukan sekedar hidup, inilah salah satu pernik kehidupan.
Jumat, 16 Agustus 2013
Seputar Puasa Nabi Daud
Hukum menunaikan ibadah puasa Daud adalah sunnah.
Jadi barang siapa yang mengerjakannya niscaya mendapat pahala dan bagi yang meninggalkanya no problem.
Puasa sunnah yang paling utama sebagaimana di ungkapkan dalam hadist Rasulullah SAW adalah puasa Daud.Mengingat puasa ini memiliki banyak keajaiban dan keistimewaan.Pada dasarnya tujuan akhir dari puasa adalah mencapai puncak ketaqwaan.Namun demikian umat islam di sunnahkan mengerjakan puasa daud dan puasa sunah lainya bukan berarti puasa ramadhan yang di wajibkan oleh Allah kepada umat nabi Muhammad itu tidak mampu mengantarkan kita pada puncak taqwa.Lebih dari itu sebenarnya setiap puasa itu memiliki manfaat yang luar biasa.Oleh karena itu mengingat begitu banyak manfaat yang terkandung di dalmnya maka puasa Daud disunahkan bagi siapa saja yang hendak mengerjakanya.
Memang benar apa yang dikatakan Rasulullah bahwa puasa Daud merupakan puasa sunah yang paling utama dibandingkan puasa sunah yang lain.
Cara Puasa Daud Sesuai Petunjuk Rosululloh SAW :
Ada beberapa hadits sohih yang menjelaskan tentang cara puasa Daud. Diantaranya adalah Shahih Bukhari, 1841 :
Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin 'Ali] telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Abu Juraij] aku mendengar ['Atho'] bahwa [Abu Al 'Abbas Asy-Sya'ir] mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar ['Abdullah bin 'Amru radliallahu 'anhuma] (berkata,); Telah sampai kepada Nabi shallallahu ;alaihi wasallam berita tentang aku bahwa aku akan terus berpuasa dan shalat malam. Aku tak ingat lagi, apakah kemudian beliau mengutus utusan atau aku menemui beliau, dan Beliau berkata: ;Apakah benar kabar bahwa kamu akan berpuasa tidak akan berbuka dan shalat malam (tanpa tidur)? Puasa dan berbukalah, shalat dan juga tidurlah. Karena bagi matamu ada bagian hak atasmu dan bagi dirimu dan keluargamu ada bagian hak atasmu;Abdullah bin Amru radliallahu anhuma berkata: Sungguh aku lebih kuat dari (amal amal) itu Beliau berkata: Kalau begitu puasalah dengan puasanya Nabi Daud Alaihissalam Dia bertanya: Bagaimana caranya. Beliau shallallahu alaihi wasallam menawab: Nabi Daud Alaihissalam berpuasa sehari dan berbuka sehari sehingga dia tidak akan kabur ketika berjumpa dengan musuh. Dia berkata: Lalu Siapa teladan bagi diriku dalam masalah puasa sepanjang jaman ini wahai Nabi shallallahu alaihi wasallam Allahberkata: Aku tidak tahu bagaimana dia menyebutkan puasa abadi (sepanjang hidup), karena Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak dianggap puasa bagi siapa yang puasa abadi. Beliau mengucapkannya dua kali.Penjelasan dari bukhariShahih Bukhari, tersebut sangat mudah dipahami.
Contohnya, apabila hari ini berpuasa, maka besok hari tidak berpuasa, lalu besok harinya berpuasa, lalu besok harinya tidak berpuasa dan seterusnya. Kecuali pada hari-hari yang diharamkan yaitu dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, serta hari-hari Tasriq, tidak boleh berpuasa Daud.
Hadits ini menerangkan keutamaan puasa Daud yaitu berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) keesokan harinya. Inilah puasa yang paling dicintai di sisi Allah dan tidak ada lagi puasa yang lebih baik dari itu.
Di antara faedah puasa Daud adalah menunaikan hak Allah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan menunaikan hak badan yaitu dengan mengistirahatkannya (dari makan).Ibadah begitu banyak ragamnya, begitu pula dengan kewajiban yang mesti ditunaikan seorang hamba begitu banyak. Jika seseorang berpuasa setiap hari tanpa henti, maka pasti ia akan meninggalkan beberapa kewajiban. Sehingga dengan menunaikan puasa Daud (sehari berpuasa, sehari tidak), seseorang akan lebih memperhatikan kewajiban-kewajibannya dan ia dapat meletakkan sesuatu sesuai dengan porsi yang benar.Abdullah bin Amr sangat semangat melakukan ketaatan. Ia ingin melaksanakan puasa setiap hari tanpa henti, begitu pula ia ingin shalat malam semalam suntuk. Karena ini, Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarangnya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberi solusi padanya dengan yang lebih baik. Untuk puasa beliau sarankan padanya untuk berpuasa tiga hari setiap bulannya. Namun Abdullah bin ngotot ingin mengerjakan lebih dari itu. Lalu beliau beri solusi agar berpuasa sehari dan tidak berpuasa keesokan harinya. Lalu tidak ada lagi yang lebih afdhol dari itu. Begitu pula dengan shalat malam, Nabi shallallallahu alaihi wa sallam memberi petunjuk seperti shalat Nabi Daud. Nabi Daud ‘alaihis salam biasa tidur di pertengahan malam pertama hingga sepertiga malam terakhir. Lalu beliau bangun dan mengerjakan shalat hingga seperenam malam terkahir. Setelah itu beliau tidur kembali untuk mengistirahatkan badannya supaya semangat melaksanakan shalat Fajr, berdzikir dan beristigfar di waktu sahur.Berlebih-lebihan hingga melampaui batas dari keadilan dan pertengahan dalam beramal ketika beribadah termasuk bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) yang tercela.
Hal ini dikarenakan menyelisihi petunjuk Nabawi dan juga dapat melalaikan dari berbagai kewajiban lainnya. Hal ini dapat menyebabkan seseorang malas, kurang semangat dan lemas ketika melaksanakan ibadah lainnya. Ingatlah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam.Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Puasa Daud sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak merasa sulit ketika melakukannya. Jangan sampai ia melakukan puasa ini sampai membuatnya meninggalkan amalan yang disyari’atkan lainnya. Begitu pula jangan sampai puasa ini membuatnya terhalangi untuk belajar ilmu agama. Karena ingat di samping puasa ini masih ada ibadah lainnya yang mesti dilakukan. Jika banyak melakukan puasa malah membuat jadi lemas, maka sudah sepantasnya tidak memperbanyak puasa. Tidak mengapa jika puasa Daud bertepatan pada hari Jumat atau hari Sabtu karena ketika yang diniatkan adalah melakukan puasa Daud dan bukan melakukan puasa hari Jumat atau hari Sabtu secara khusus
KEUTAMAAN PUASA ENAM HARI DI BULAN SYAWAL
Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu ‘anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun . (HR. Muslim).
Imam Ahmad dan An-Nasa’i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallahu ‘alaihi wasalllam bersabda:
“Puasa Ramadhan (ganjarannya) sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka itulah bagaikan berpuasa selama setahun penuh.” ( Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam “Shahih” mereka.)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadham lantas disambung dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia bagaikan telah berpuasa selama setahun. ” (HR. Al-Bazzar) (Al Mundziri berkata: “Salah satu sanad yang befiau miliki adalah shahih.”)
Pahala puasa Ramadhan yang dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal menyamai pahala puasa satu tahun penuh, karena setiap hasanah (tebaikan) diganjar sepuluh kali lipatnya, sebagaimana telah disinggung dalam hadits Tsauban di muka.
Membiasakan puasa setelah Ramadhan memiliki banyak manfaat, di antaranya :
1. Puasa enam hari di buian Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
2. Puasa Syawal dan Sya’ban bagaikan shalat sunnah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan, karena pada hari Kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan-perbuatan sunnah. Sebagaimana keterangan yang datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di berbagai riwayat. Mayoritas puasa fardhu yang dilakukan kaum muslimin memiliki kekurangan dan ketidak sempurnaan, maka hal itu membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannya.
3. Membiasakan puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah Ta’ala menerima amal seorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengatakan: “Pahala’amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya.” Oleh karena itu barangsiapa mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama.
Demikian pula sebaliknya, jika seseorang melakukan suatu kebaikan lalu diikuti dengan yang buruk maka hal itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.
4. Puasa Ramadhan -sebagaimana disebutkan di muka- dapat mendatangkan maghfirah atas dosa-dosa masa lain. Orang yang berpuasa Ramadhan akan mendapatkan pahalanya pada hari Raya’ldul Fitri yang merupakan hari pembagian hadiah, maka membiasakan puasa setelah ‘Idul Fitri merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat ini. Dan sungguh tak ada nikmat yang lebih agung dari pengampunan dosa-dosa. karena itu termasuk sebagian ungkapan rasa syukur seorang hamba atas pertolongan dan ampunan yang telah dianugerahkan kepadanya adalah dengan berpuasa setelah Ramadhan. Tetapi jika ia malah menggantinya dengan perbuatan maksiat maka ia termasuk kelompok orang yang membalas kenikmatan dengan kekufuran. Apabila ia berniat pada saat melakukan puasa untuk kembali melakukan maksiat lagi, maka puasanya tidak akan terkabul, ia bagaikan orang yang membangun sebuah bangunan megah lantas menghancurkannya kembali. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai berai kembali “(An-Nahl: 92)
5. Dan di antara manfaat puasa enam hari bulan Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini, selama ia masih hidup.
Orang yang setelah Ramadhan berpuasa bagaikan orang yang cepat-cepat kembali dari pelariannya, yakni orang yang baru lari dari peperangan fi sabilillah lantas kembali lagi. Sebab tidak sedikit manusia yang berbahagia dengan berlalunya Ramadhan sebab mereka merasa berat, jenuh dan lama berpuasa Ramadhan.
Barangsiapa merasa demikian maka sulit baginya untuk bersegera kembali melaksanakan puasa, padahal orang yang bersegera kembali melaksanakan puasa setelah ‘Idul Fitri merupakan bukti kecintaannya terhadap ibadah puasa, ia tidak merasa bosam dan berat apalagi benci.
Seorang Ulama salaf ditanya tentang kaum yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya pada bulan Ramadhan tetapi jika Ramadhan berlalu mereka tidak bersungguh-sungguh lagi, beliau berkomentar:
“Seburuk-buruk kaum adalah yang tidak mengenal Allah secara benar kecuali di bulan Ramadhan saja, padahal orang shalih adalah yang beribadah dengan sungguh-sunggguh di sepanjang tahun.”
Oleh karena itu sebaiknya orang yang memiliki hutang puasa Ramadhan memulai membayarnya di bulan Syawal, karena hal itu mempercepat proses pembebasan dirinya dari tanggungan hutangnya. Kemudian dilanjutkan dengan enam hari puasa Syawal, dengan demikian ia telah melakukan puasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal.
Ketahuilah, amal perbuatan seorang mukmin itu tidak ada batasnya hingga maut menjemputnya. Allah Ta’ala berfirman :
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) ” (Al-Hijr: 99)
Dan perlu diingat pula bahwa shalat-shalat dan puasa sunnah serta sedekah yang dipergunakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala pada bulan Ramadhan adalah disyari’atkan sepanjang tahun, karena hal itu mengandung berbagai macam manfaat, di antaranya; ia sebagai pelengkap dari kekurangan yang terdapat pada fardhu, merupakan salah satu faktor yang mendatangkan mahabbah (kecintaan) Allah kepada hamba-Nya, sebab terkabulnya doa, demikian pula sebagai sebab dihapusnya dosa dan dilipatgandakannya pahala kebaikan dan ditinggikannya kedudukan.
Rabu, 03 Juli 2013
Merit . . . yok merit...
( QS Annur : 32 ) Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Memang benar semua yang tercantum dalam Al Quran tak terbantahkan. Perkawinan adalah merupakan salah satu dari anjuran / perintah yang termaktub dalam Kitabulloh tersebut. Dalam perkawinan ada seribu jalan ibadah yang tidak bisa kita raih apabila dalam posisi sendiri. Banyak hal yang semula dilarang, setelah melewati pintu pernikahan akan menjadi suatu amalan kita yang bisa makin mendekatkan kita pada Ilahi.
Walopun disisi yang lain tentu akan muncul juga permasalahan akibat interaksi 2 pribadi dengan egonya masing-masing. Namun Allah tentu lebih tau apa yang lebih baik untuk umatnya.
So mengapa kita tidak segera menikah saja ???
Bulatkan niat, perkawinan kita adalah untuk lebih meraih ridlo Ilahi. Insyaallah pasti ada pertolongan dari Yang Maha Pemberi
Yokkkk . . . . . .
Bromo . . . ( part 2 )
Dingin, jalan yang berkelok, yoschi, hartop, sunrise. . . . .
semua menyatu mengundang kami kembali merasakan nuansa alam gunung bromo yang elok,
Rasanya ingin berlama lama menghirup segar nya udara dingin yang bertiup disela gunung bathok dan bromo setelah lama bertahan dalam pengapnya udara kota.
Undangan ke padang teletubbies pun udah terteber menggoda untuk dihadiri
ayo...
kapan ?
mumpung si buntut gak lagi membuntut
Sabtu, 29 Juni 2013
Sepenggal pesan yang "nakal"
Sengaja aku kutip beberapa pesan untuk mewakili lara hati dan sebagai warning untuk melangkah kedepan.
22 April 2012 09:23
Oh iya aq lupa" ingat klu kamu g nikah sm aq g mkin bisa duwe opo2/iso ngrasakno numpak mobil dll masio kerja ampe jamuren..
22 April 2012 07:56
Terserah sing penting anak2 bahagia dan sayang mereka aku pengen perpisahan ini bisa selesai baik2..pastilah..kamu g perlu tw cukup
aq&anak2 aja yg tw..lgpula ini msih tahap seleksi kq,aq jg g mw salah pilih aplagi skrg ini aq kan wez paketan,yg pasti mrk org baik2 kq,
kerjax halal,bukan dr merampok,wez sg penting tgungane dl aja y..ben podo2 uenak-e,Mrk d tak bilangi&sabar nunggu aq kq..ok
22 April 2012 07:35
Wezt ngerti..mulai okt 2010 kan sudah pisah..
21 April 2012 17:42
G ada istilah kekeluargaan,fight yo fight..kelakuanmu sudah g bisa dtolelir...dasar laki2 g tw diri..kq iso aq mbiyen rabi karo menungso
koyo kowe..moga2 anak2q g niru klakuane bpke...
21 April 2012 17:42
Sg ge er truz mw balek sm kamu iku yo sopo?aq cuma minta ndang balekno duite,aq wez mualez ndelok wg lanang g tg jawab&g tau diri spt
kamu...ingat proses hukum truz bjalan..sampai jumpa dmeja hijau
21 April 2012 12:21
Up 2 u..u wong lanang,pokok aq minta lunas..Nti u hub sm lawyerq aja
jam 2.....
Udah waktunya pulang tuh....
Emang biasanya hari Sabtu gini si dia pulang jam 2, tapi karena hari ini adalah hari akhir bulan terpaksa deh ditunda dulu kesempatan untuk bertemu dengannya. Agak suntuk juga sebenarnya gak bisa bebas kirim pesan dengannya. Tahu diri deh . . load kerjaannya tinggi banget, gak berani ganggu konsentrasi dia. Apalagi tadi malam udah sambatan gak enak badan, belum lagi dilep melandanya. kompak dan kompleks deh. Jadi mending main ketak ketik di kibod aja daripada kena semprot. he... he...
Suatu berkah ilahi bisa kembali dekat dengannya, interaksi bersamanya menimbulkan suatu rasa yang sulit untuk dideskripsikan namun bisa satu kata untuk mewakilinya. Nyaman.
bukan . . .bukan... bukan tentang materi ya..
ini tentang suatu reaksi kimia dalam sel sel otak yang merangsang kelenjar tertentu menghasilkan hormon2 yang bisa menenangkan diri. Heroin biologis alami lah.
Padahal setiap kali ketemu selalu saja ada adu argumentasi dengan nya tapi bukan berarti pertentangan.
Ini suatu fase untuk lebih menyamakan persepsi untuk langkah2 kedepan.
Dengannya selalu ada senyum, tawa, ceria, diselingi cemberut, omelan dan dampratan. namun tetap melekat satu sama lain.
Itulah cinta. Klise tapi dalam.
Itulah yang melekatkan kita.
Thanks God
hi.......
Telah sekian puluh ribu kali jarum panjang melewati lagi angka 12, kini aku buka kembali blog ini sebagai tempat memaparkan apa yang aku alami dan aku rasakan ato mungkin sedang aku rencanakan walo sekarang sudah lebih pada kondisi menerima apa saja qadar dan qodho' Ilahi. Pasrah namun tetap iktiar sekuat dan semampu layaknya aku akan hidup selamanya.
Gak terasa telah banyak kejadian yg terlewatkan tanpa sempat menuliskannya yang mungkin suatu saat nanti dapat dijadikan referensi untuk mengambil sutu keputusan akan langkah ke depan.
Kita mulai aja ya.....
Bismilah
Telah sekian puluh ribu kali jarum panjang melewati lagi angka 12, kini aku buka kembali blog ini sebagai tempat memaparkan apa yang aku alami dan aku rasakan ato mungkin sedang aku rencanakan walo sekarang sudah lebih pada kondisi menerima apa saja qadar dan qodho' Ilahi. Pasrah namun tetap iktiar sekuat dan semampu layaknya aku akan hidup selamanya.
Gak terasa telah banyak kejadian yg terlewatkan tanpa sempat menuliskannya yang mungkin suatu saat nanti dapat dijadikan referensi untuk mengambil sutu keputusan akan langkah ke depan.
Kita mulai aja ya.....
Bismilah
Langganan:
Postingan (Atom)